PELABUHAN PT Pelni di Batu Ampar Batam kembali disoroti. Karena dinilai kurang memadai. Baik dari segi fasilitas maupun dari sisi humanis atau manusiawi.
Sorotan itu datang dari Komisi I DPRD Kota Batam. Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Tohap Erikson Pasaribu meminta pihak Syahbandar dan pemangku lainnya untuk mencari solusi.
“Kami nilai kurang humanis. Di sana ada kegiatan bongkar muat. Kita takut potensi terjadi sesuatu kepada penumpang.
Padahal salah satu kewajiban Pelni sebagai jasa memberikan rasa nyaman kepada penumpang. Kami minta fasilitas benar-benar dipertimbangkan kembali,” ujar Tohap Rabu (2/10).
Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintah serius akan hal ini. Bahkan kata Tohap, pimpinan Komisi I DPRD beserta anggota dan termasuk dirinya telah menememui pihak Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Batam, Rabu tadi pagi.
“Kami bersilaturahmi. Kami mempertanyakan komitmen kenyamanan pelabuhan itu terhadap penumpang. Hal ini juga sudah saya kritisi beberapa waktu lalu melalui laman Facebook saya. Karena memang kurang layak. Resiko sangat tinggi. Karena bersentuhan dengan kegiatan bongkar muat. Kita tinggal menunggu waktu saja jika tak ditangani secepatnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pelabuhan itu berada di Pelabuhan Beton Sekupang.Tohap meminta, jika tak memungkinkan lagi di Batu Ampar harus dibalikin ke lokasi semula.”Karena hanya itu yang layak.Tapi memang persoalannya adalah itu milik persero. Harus didudukan semua lintas pemerintah terkait. Termasuk pemko Batam,” tambah Tohap.
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan kala itu meminta Pelabuhan Beton Sekupang Kota Batam yang selama ini digunakan untuk pelayaran KM Kelud milik PT Pelni dipindah karena dinilai tidak layak.
“Saya minta Pelabuhan Pelni (Pelabuhan Beton Batam) dipindah ke Batuampar Senin (20/6) ini juga. Kondisinya sangat tidak layak lagi untuk melayani penumpang mudik,” kata Menteri Perhubungan usai meninjau kesiapan pelabuhan tersebut menghadapi musim mudik Lebaran, di Batam, Jumat (17 Juni 2016).
Ia mengatakan Pelabuhan Batuampar memiliki dermaga dan fasilitas lain lebih baik dibandingkan dengan Pelabuhan Beton Sekupang yang sebenarnya tidak dirancang untuk kapal Pelni bersandar.
“Pelabuhan Batuampar bagus, terminalnya juga sudah ada. Kalau tidak ada pakai tenda saja juga bisa. Senin ini juga harus pindah,” kata dia.Untuk pelabuhan lain di Kota Batam, kata Jonan, secara umum sudah siap untuk melayani penumpang mudik Lebaran 1440 Hijriyah.”Catatan saya hanya yang Pelni itu karena memang tidak layak. Untuk yang lainnya sudah tidak ada masalah. Kapal-kapal juga sudah dicek kesiapannya untuk melayani mudik,” kata dia. RED HUMAS – TRIBUN