BATAM – Suasana haru dan khidmat menyelimuti Dataran Engku Putri, Batam Center, Rabu (3/9/2025) malam. Ribuan lilin menyala di tengah lapangan, menerangi wajah-wajah mahasiswa dan para pengemudi ojek online (ojol) yang hadir untuk menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama. Kegiatan tersebut diinisiasi sebagai bentuk kepedulian dan doa untuk kedamaian bangsa, sekaligus mengenang para korban yang jatuh dalam aksi unjuk rasa beberapa hari lalu.








Ketua DPRD Kota Batam, Haji Muhammad Kamaluddin, turut hadir dan larut dalam suasana khidmat tersebut. Mengenakan sarung dan pakaian sederhana, Kamaluddin terlihat duduk bersila bersama para peserta, menundukkan kepala, dan memanjatkan doa bersama. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya langkah mahasiswa dan para pengemudi ojol yang menginisiasi kegiatan ini. Ini adalah wujud nyata kepedulian dan cinta terhadap bangsa,” ujar Kamaluddin usai doa bersama.
Kamaluddin menegaskan, menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa adalah tanggung jawab seluruh anak bangsa. “Negara ini dibentuk dengan perjuangan penuh darah dan pengorbanan para pahlawan. Tugas kita saat ini adalah menjaga dan merawatnya dengan kebersamaan serta sikap saling menghormati,” tambahnya.
Untuk itulah Kamaluddin mengucapkan terimakasih kepada seluruh mahasiswa, pengemudi ojol, dan seluruh elemen masyarakat Kota Batam yang memiliki kesadaran tinggi menjaga Batam tetap kondusif. “Batam ini rumah kita bersama dan kitalah yang harus menjaganya, ” tegas Kamal.
Selain Ketua DPRD, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin, serta seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam. Kehadiran para pejabat daerah tersebut memberikan dukungan moral sekaligus pesan perdamaian kepada masyarakat.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyalaan lilin secara serentak oleh para peserta, diikuti doa untuk para korban unjuk rasa. Suasana syahdu menyelimuti lapangan. Para peserta, baik mahasiswa maupun pengemudi ojol, tampak memegang lilin dengan penuh haru.
Salah seorang mahasiswa menyampaikan bahwa kegiatan ini murni digelar atas dasar solidaritas dan kepedulian. “Kami ingin Batam menjadi contoh kota yang damai. Kami juga ingin menunjukkan bahwa mahasiswa dan masyarakat bisa bersatu untuk tujuan mulia,” katanya.
Aksi seribu lilin ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat, mahasiswa, aparat keamanan, dan pemerintah daerah. Pesan perdamaian dan solidaritas yang digaungkan malam itu diharapkan terus bergema, bukan hanya di Batam, tetapi juga di seluruh penjuru negeri.(*)